Selasa, 26 Desember 2017

KURIKULUM BERDIFERENSIASI UNTUK ANAK BERBAKAT

Kurikulum telah menjadi bagian terpenting dalam dunia pendidikan. kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, bahan pelajaran dan metode yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Semua aktivitas yang diperentukkan bagi kegiatan pembelajaran untuk siswa di sekolah merupakan suatu grand concept dari sebuah kurikulum.

Dalam pendidikan formal, kurikulum menjadi kunci utama terlaksananya pembelajaran yang terarah dan efisien. Hal ini dikarenakan kurikulum dijadikan pedoman bagi seorang guru untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran. Sehingga tidak mengherankan apabila kurikulum selalu dirombak dan ditinjau kembali untuk mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin maju.


Kurikulum merupakan metode menyusun kegiatan-kegiatan belajar mengajar untuk menghasilkan perkembangan kognitif, efektif, dan psikomotorik anak. Menurut Sato (1982) kurikulum mencakup semua pengalaman yang diperoleh di sekolah, di rumah dan dalam masyarakat, dan yang membantunya mewujudkan potensinya. Berbeda dengan kurikulum umum yang bertujuan untuk dapat memenuhi kebutuhan pendidikan anak-anak pada umumnya, maka kurikulum berdiferensiasi merupakan jawaban terhadap perbedaan-perbedan dalam minat dan kemampuan anak didik. Sehingga, dengan kurikulum berdiferensiasi setiap anak memiliki peluang besar untuk terus meningkatkan kemampuannya tanpa harus terikat oleh satu kurikulum umum yang menyamaratakan kemampuan seluruh anak. Pada dasarnya kurikulum umum dan kurikulum berdiferensiasi memiliki pengertian yang berbeda, dimana kurikulum umum mencakup berbagai pengalaman belajar yang dirancang secara komprehensip dalam kaitan dengan tujuan belajar tertentu melalui pengembangan kontennya sesuai dengan kepentingan perkembangan populasi sasaran tertentu.


Sedangkan, kurikulum berdiferensiasi bagi anak berbakat terutama mengacu pada peningkatan kehidupan mental anak berbakat melalui program yang akan dapat menumbuhkan kreativitasnya serta mencakup berbagai pengalaman belajar intelektual pada tingkat tinggi. Istilah diferensiasi dalam pengertian kurikulum menunjuk pada kurikulum yang tidak berlaku umum, melainkan dirancang khusus untuk kebutuhan tumbuh kembang bakat tertentu. Kurikulum berdiferensiasi (differ-rentiation instruction) adalah kurikulum pembelajaran yang memperhatikan perbedaan-perbedaan individual anak. Walaupun model pengajaran ini memperhatikan atau berorientasi pada perbedaan-perbedaan individual anak, namun tidak berarti pengajaran harus berdasarkan prinsip satu orang guru dengan satu orang murid. Berbeda dengan kurikulum reguler yang berlaku bagi semua , kurikulum berdiferensiasi bertujuan untuk menampung pendidikan berbagai kelompok belajar, termasuk kelompok berbakat. Melalui program khusus, berbakat akan memperoleh pengayaan dari materi pelajaran, proses belajar dan produk belajar.


Desain kurikulum peserta didik berbakat dan berkecerdasan istimewa sangat diperlukan karena kurikulum reguler tidak mencukupi dan tidak cocok untuk peserta didik berbakat dan berkecerdasan istimewa. Seperti yang kita ketahui bahwa peserta didik berbakat dan berkecerdasan istimewa mampu bertindak cepat, berkemampuan belajar mendalam, berkemampuan memanipulasi konsep, berkebutuhan khusus dan memerlukan pembelajaran yang menantang. Hal ini menunjukan bahwa sekolah harus mendesain dan memodifikasi kurikulum khusus yang berbeda dengan kurikulum reguler bagi mereka. Berdasarkan pada realita tersebut kurikulum reguler harus dimodifikasi dengan menyusunnya bukan mengurangi atau menambahnya, sesuai dengan kebutuhan dan tingkat intelektualnya.


Dalam hal ini, Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 disebutkan bahwa “Warga negara yang memiliki potensi kecerdasaan dan bakat istimewa mendapat layanan pendidikan khusus sesuai dengan kebutuhan dan keunggulannya, mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat minat dan kemampuannya serta menyelesaikan program pendidikan sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing.



SUMBER:
https://mellyhandayanicyrus.wordpress.com/2015/05/16/kurikulum-berdifferensiasi-untuk-anak-berbakat/
http://digilib.uin-suka.ac.id/10344/1/BAB%20I%2C%20IV%2C%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf

Minggu, 05 November 2017

Anak Berbakat ( Teori Barbe dan Renzulli)

CIRI-CIRI ANAK BERBAKAT

Anak berbakat itu memiliki karakteristik yang menonjol dalam aspek-aspek kesiagaan mental, kemampuan pengamatan, keinginan untuk belajar, daya konsentrasi, daya nalar, kemampuan membaca, ungkapan verbal, kemampuan menulis, kemampuan mengajukan pertanyaan yang baik, menunjukan minat yang luas, berambisi untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi, mandiri dalam memberikan pertimbangan, dapat memberikan jawaban yang tepat dan langsung kesasaran, mempunyai rasa humor yang tinggi, melibatkan diri sepenuhnya dan ulet menghadapi tugas yang diminati.
Menurut Balitbang Depdiknas (1986) mengungkapkan ciri-ciri keberbakatan peserta didik dilihat dari aspek kecerdasan, kreativitas, dan komitmen terhadap tugas:
  1. Lancar berbahasa ( mampu mengutarakan pikirannya)
  2. Memiliki rasa ingin tahu yang besar terhadap ilmu pengetahuan
  3. Memiliki kemampuan yang tinggi dalam berpikir logis dan kritis
  4. Mampu belajar/bekerja secara mandiri
  5. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa)
  6. Mempunyai tujuan yang jelas dalam tiap kegiatan atau perbuatannya
  7. Cermat atau teliti dalam mengamati
  8. Memiliki kemampuan memikirkan beberapa macam pemecahan masalah;
  9. Mempunyai minat yang luas;
  10. Mempunyai daya imajinasi yang tinggi;
  11. Belajar dengan cepat
  12. Mampu mengemukakan dan mempertahankan pendapat;
  13. Mampu berkonsentrasi
  14. Tidak memerukan dorongan (motivasi) dari luar.

Implikasi dalam Pembelajaran (Teori Barbe dan Renzulli)
Menjelaskan dan menerapkan teori anak berbakat dari Barbie dan Renzulli :
Menurut definisi yang dikemukakan Joseph Renzulli (1978), anak berbakat memiliki pengertian, “Anak berbakat merupakan satu interaksi diantara tiga sifat dasar manusia yang menyatu ikatan terdiri dari kemampuan umum dengan tingkatnya di atas kemampuan rata- rata, komitmen yang tinggi terhadap tugas dan kreativitas yang tinggi.



  1. High Potential Ability (Kecerdasan Tinggi) Standard yang ditetapkan untuk anak berbakat oleh Diknas tahun 2003 adalah 140 . Kalau hasil tes menunjukkan IQ anak mencapai 140 ke atas, maka anak itu otomatis disebut gifted child. Tetapi kemudian muncul pembagian tertentu untuk anak berbakat dilihat dari IQnya. Keberbakatan ringan (IQ 115 – 129), keberbakatan sedang (IQ 130 – 144), keberbakatan tinggi (IQ 145 ke atas).
  2. Task Commitment adalah sejauh mana tanggung jawab dalam meyelesaikan tugas. Tidak hanya tugas dari sekolah tapi juga tugas di rumah. Task commitment dapat diukur melalui tes tertentu yang hanya boleh dilakukan oleh psikolog. Task commitment ini mencakup tanggung jawab, motivasi, keuletan, kepercayaan diri, memiliki tujuan yang jelas sebelum melakukan sesuatu dan kemandirian.
  3. Kreativitas bisa diartikan sebagai kemampuan untuk menciptakan hal-hal baru atau kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi baru dari yang sudah ada. Kreativitas dapat dinilai dari 4 hal, produk, pribadi, proses dan pencetus / penghambat. Suatu produk dikatakan kreatif kalau produk itu baru, berbeda dari yang sudah ada, lebih baik dari yang lain dan tentu saja berguna. Sifat pribadi kreatif yang lain adalah terbuka pada hal-hal baru, punya rasa ingin tau yang besar, ulet, mandiri, berani mengambil resiko, berani tampil beda, percaya diri dan humoris.


Anak berbakat ialah anak yang memiliki kecakapan dalam mengembangkan gabungan ketiga sifat ini dan mengaplikasikan dalam setiap tindakan yang bernilai. Anak-anak yang mampu mewujudkan ketiga sifat itu masyarakat memperoleh kesempatan pendidikan yang luas dan pelayanan yang berbeda dengan program-program pengajaran yang reguler (Swssing, 1985).
Pengertian lain menyebutkan bahwa anak gifted adalah anak yang mempunyai potensi unggul di atas potensi yang dimiliki oleh anak-anak normal. Para ahli dalam bidang anak-anak gifted memiliki pandangan sama ialah keunggulan lebih bersifat bawaan dari pada manipulasi lingkungan sesudah anak dilahirkan.
Anak yang memiliki bakat istimewa sering kali memiliki tahap perkembangan yang tidak serentak. Ia dapat hidup dalam berbagai usia perkembangan, misalnya: anak berusia tiga tahun, jika sedang bermain ia terlihat seperti anak seusianya, tetapi jika sedang membaca ia menampilkan sikap seperti anak berusia 10 tahun, jika mengerjakan soal matematika ia seperti anak berusia 12 tahun, dan jika berbicara seperti anak berusia lima tahun.
Perlu dipahami adalah bahwa anak berbakat umumnya tidak hanya belajar lebih cepat, tetapi juga sering menggunakan cara yang berbeda dari teman-teman seusianya. Hal ini tidak jarang membuat guru di sekolah mengalami kewalahan, bahkan sering merasa terganggu dengan anak-anak seperti itu. Di samping itu anak berbakat istimewa biasanya memiliki kemampuan menerima informasi dalam jumlah yang besar sekaligus. Jika ia hanya mendapat sedikit informasi maka ia akan cepat menjadi “kehausan” akan informasi.

Implikasi bagi guru anak berbakat disimpulkan oleh Barbe dan Renzulli (1975) sebagai berikut:
  • Guru perlu memahami diri sendiri, karena anak yang belajar tidak hanya dipengaruhi oleh apa yang dilakukan guru, tetapi juga bagaimana guru melakukannya.
  • Guru perlu memiliki pengertian tentang keterbakatan
  • Guru hendaknya mengusahakan suatu lingkungan belajar sesuai dengan perkembangan yang unggul dari kemampuan-kemampuan anak
  • Guru memberikan tantangan daripada tekanan
  • Guru tidak hanya memperhatikan produk atau hasil belajar siswa, tetapi lebih-lebih proses belajar.
  • Guru lebih baik memberikan umpan balik daripada penilaian harus menyediakan beberapa alternatif strategi belajar
  • Guru hendaknya dapat menciptakan suasana di dalam kelas yang menunjang rasa harga diri anak serta dimana anak merasa aman dan berani mengambil resiko dalam menentukan pendapat dan keputusan.

Senin, 09 Oktober 2017

KREATIVITAS 4P

PENGERTIAN KREATIVITAS 4P

I.                   PENDAHULUAN

Pengertian Kreativitas 4 P (Produk, Proses, Pendorong, dan Pribadi)

      Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata, baik dalam bentuk ciri-ciri aptitude maupun non aptitude, baik dalam karya maupun kombinasi dengal hal-hal yang sudah ada, yang semuanya itu relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya. Kreativitas manusia melahirkan pencipta besar yang mewarnai sejarah kehidupan umat manusia dengan karya-karya spektakuler.

      Menurut Alfred North Whitehead kreativitas untuk menunjukan suatu daya di alam semesta yang memungkinkan hadirnya entitas aktual yang baru berdasarkan entitas aktual yang baru.

      Menurut Clark kreativitas merupakan ekspresi tertinggi keterbakatan dan sifatnya terintegrasikan, yaitu sintesa dari semua fungsi dasar manusia yaitu: berfikir, merasa, menginderakan dan intuisi.

Definisi Kreativitas 4 P (Product, Process, Press, and Person)

1.      Produk (Product)
Definisi produk kreativitas menekankan bahwa apa yang dihasilkan dari proses kreativitas adalah sesuatu yang baru, orisinil, dan bermakna

2.      Proses (Process)
Ditinjau sebagai proses, menurut Torrance (1998) kreativitas adalah proses merasakan dan mengamati adanya masalah, membuat dugaan tentang kekurangan (masalah) ini, menilai, dan menguji dugaan atau hipotesis, kemudian mengubah dan mengujinya lagi, dan akhirnya menyampaikan hasil-hasilnya.

3.      Pendorong (Press)
Ditinjau dari aspek pendorong kreativitas dalam perwujudannya memerlukan dorongan internal maupun eksternal dari lingkungan.

4.      Pribadi (Person)
Ditinjau dari aspek pribadi, kreativitas muncul dari interaksi pribadi yang unik dengan lingkungannya.

Faktor pribadi yang kreatif menurut Roger (dalam Afifa, 2007) :
-          Keterbukaan kepada pengalaman
-          Kemampuan untuk memberikan penilaian secara internal sesuai dengan lokus pribadinya

-          Kemampuan untuk secara spontan bereksplorasi bermain debgab elemen-elemen dan konsep-konsep

Rabu, 11 Januari 2017

TES PSIKOLOGI ONLINE

TES MBTI - ANTHONY KUSUMA

Tes MBTI adalah psikotes yang dirancang untuk mengukur kepribadian dalam konteks preferensi psikologis seseorang dalam melihat dunia dan membuat keputusan. MBTI didasari pada jenis dan preferensi kepribadian dari Carl Gustav Jung, yang menulis Psychological Types pada tahun 1921 MBTI dikembangkan oleh Isabel Briggs Myers pada sejak 1940. 
Dalam Tes MBTI ini, ada 4 dimensi kecenderungan sifat dasar manusia: 
1. Dimensi pemusatan perhatian: Introvert (I) vs. Ekstrovert (E)
2. Dimensi memahami informasi dari luar : Sensing (S) vs. Intuition (N)
3. Dimensi menarik kesimpulan & keputusan : Thinking (T) vs. Feeling (F)
4. Dimensi pola hidup : Judging (J) vs. Perceiving (P)
Dalam penjelasan saya kali ini, saya akan membahas tes MBTI yang dikembangkan oleh Anthony Kusuma yang dapat anda akses secara online dengan mengunjungi website berikut : http://mbti.anthonykusuma.com/

(https://id.linkedin.com/in/anthonykusuma dan https://anthonykusuma.com/) Anthony Kusuma adalah seseorang yang berpengalaman dalam bidang web developer dll, beliau juga lulusan dari STMIK Dharma Putra dengan gelar Bachelor of Computer Science, Computer Science. Anthony Kusuma membuat sebuah web untuk tes MBTI online dengan tujuan untuk mengukur kecerdasan individu, bakat, dan tipe kepribadian seseorang. Tes ini juga dipakai untuk mengetahui karakter kepribadian karyawan perusahaan agar dapat ditempatkan pada bidang-bidang yang membuat potensi karyawan tersebut optimal.

CARA MENGERJAKAN
1. Cobalah untuk menjawab setiap pertanyaan yang benar-benar sesuai dengan keadaan diri anda dan pastikaan kondisi mood anda sedang bagus agar hasil yang diperoleh lebih spesifik. 
3. Lalu mulailah mengerjakan soal-soal yang telah ada, dengan memilih salah satu jawaban yang sesuai dengan diri anda.

DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF

Dampak positif dari tes psikologi online adalah kita dapat melihat gambaran bagaimana contoh soal dan bagaimana cara mengerjakan tes psikologi. Kita juga dapat berlatih mengerjakan soal tes psikologi tanpa harus mengeluarkan biaya banyak, namun hasil dari tes ini belum tentu akurat maka sebaiknya pengguna tes psikologi online hanya menjadikan tes ini sebagai bahan untuk berlatih dan tidak terlalu mempercayai hasil dari tes psikologi online ini. dampak negatif dari tes psikologi online ini adalah soal tes psikologi online ini belum tentu yang membuat adalah seorang psikolog sehingga kemungkinan besar soal di manipulasi atau tidak sesuari dengan ilmu psikologi.