Kamis, 24 September 2015

HUBUNGAN MANUSIA DENGAN KEBUDAYAAN

Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun temurun. Manusia diciptakan oleh Tuhan dengan dibekali oleh akal pikiran sehingga mampu untuk berkarya dimuka bumi ini dan secara hakikatnya menjadi khalifah dimuka bumi ini. Disamping itu manusia juga memilki akal, intelegensia, intuisi, perasaan, emosi, kemauan, fantasi, dan perilaku. Dengan semua kemampuan yang dimiliki oleh manusia maka manusia bisa menciptakan kebudayaan. Dengan berbudaya, manusia dapat memenuhi kebutuhan dan menjawab tantangan hidupnya. Kebudayaan merupakan perangkat yang ampuh dalam sejarah kehidupan manusia yang dapat berkembang dan dikembangkan melalui sikap-sikap budaya yang mampu mendukungnya.

PENGERTIAN MANUSIA MENURUT PARA AHLI

Berikut ini adalah pengertian manusia menurut para ahli:

1)      Omar Mohammad Al-Toumy A-l Syaibany
Manusia adalah mahluk yang paling mulia, manusia adalah mahluk yang berfikir, dan manusia adalah mahluk yang memiliki 3 dimensi (badan, akal, dan ruh), manusia dalam pertumbuhannya dipengaruhi faktor keturunan dan lingkungan, manusia dalam pertumbuhannya dipengaruhi faktr keturunan dan lingkungan.
2)      PAULA J.C & JANET W.K
Manusia adalah mahluk terbuka, bebas memilih makna dalam situasi, mengemban tanggung jawab atas keputusan yang hidup secara kontinu serta turut menyusun pola berhubungan dan unggul multidimensi dengan berbagai kemungkinan.
3)      I WAYAN WATRA
Manusia adalah makhluk yang dinamis dengan trias dinamikannya, yaitu cipta, rasa dan karsa.

Jadi, kesimpulan dari pengertian manusia menurut para ahli manusia adalah tubuh yang berjiwa yang terdiri dari unsur-unsur roh, jiwa, pikiran, dan prana atau badan fisik serta memiliki cipta, rasa dan karsa yang digunakan untuk berpikir dan mempertimbangkan segala keputusan yang akan dia lakukan untuk menjalani kehidupan sosialnya di masyarakat.

HAKEKAT MANUSIA

1)      Hakikat manusia menurut pandangan Filsafat
Filsafat berpandangan bahwa hakikat manusia itu berkaitan antara badan dan roh. Islam secara tegas mengatakan bahwa badan dan roh adalah substansi alam, sedangkan alam adalah makhluk dan keduanya diciptakan oleh Allah. Menurut Islam, manusia terdiri dari substansi materi dari bumi dan roh yang berasal dari Tuhan. Oleh karena itu, hakikat manusia adalah roh sedangkan jasadnya hanyalah alat yang dipergunakan oleh roh semata. Tanpa kedua substansi tersebut tidak dapat dikatakan manusia.
Pespoprodjo mengemukakan bahwa:
    - Hakikat manusia haruslah diambil secara integral dari seluruh bagiannya, yaitu bagian esensial manusia, baik yang metafisis (animalitas dan rasionalitas) maupun fisik (badan dan jiwa). Karena manusia pada hakikatnya adalah hewan, maka ia wajib hidup seperti hewan, ia wajib menjaga badannya dan memenuhi kebutuhannya. Namun, sebagai hewan yang berakal budi, manusia harus hidup seperti makhluk yang berakal budi.
     - Hakikat manusia harus diambil dari seluruh nisbahnya, tidak hanya keselarasan batin antara bagian-bagian dan kemampuan-kemampuan yang membuat manusia itu sendiri, tetapi juga keselarasan antara manusia dengan lingkungannya (Poespoprodjo, 1988:5).

2)      Hakikat manusia menurut pandangan Ekonomi
Dalam perspektif ekonomi, manusia adalah makhluk ekonomi, yang dalam kehidupannya tidak dapat lepas dari persoalan-persoalan ekonomi. Komunikasi interpersonal untuk memenuhi hajat-hajat ekonomi atau kebutuhan-kebutuhan hidup sangat menghiasi kehidupan mereka.

3)    Hakikat manusia menurut pandangan Antropologi
Manusia adalah makhluk antropologis yang mengalami perubahan dan evolusi. Ia senantiasa mengalami perubahan dan perkembangan yang dinamis

4)   Hakikat manusia menurut pandangan Psikologi
Manusia adalah makhluk yang memiliki jiwa. Jiwa merupakan hal yang esensisal dari diri manusia dan kemanusiaannya. Dengan jiwa inilah, manusia dapat berkehendak, berpikir, dan berkemauan.

KEBUDAYAAN DAN KEPRIBADIAN BANGSA TIMUR

Saat pertama kali kita mendengar bangsa timur, maka yang pertama kali terlintas di pikiran kita adalah orang yang memiliki kulit sawo matang, atau berkulit putih, bermata sipit dan juga ciri-ciri fisik lain yang merupakan ciri khas dari bangsa timur atau orang-orang asia pada umumnya. Kepribadian bangsa timur dapat diartikan sebagai suatu sikap yang dimiliki oleh suatu negara yang menentukan penyesuaian dirinya yang unik terhadap lingkungannya. Kepribadian bangsa timur pada umumnya merupakan kepribadian yang mempunyai sifat tepo seliro atau memiliki sifat toleransi yang tinggi. Dalam berdemokrasi bangsa timur umumnya aktif dalam mengutarakan aspirasi rakyat. Seperti di negara Korea, dalam berdemokrasi mereka duduk sambil memegang poster protes dan di negara Thailand, mereka berdemokrasi dengan tertib dan damai.

Kepribadian bangsa timur juga identik dengan tutur kata yang lemah lembut dan sopan dalam bergaul maupun dalam berpakaian. Terdapat ciri khas dalam berbagai negara yang mencerminkan negara tersebut memiliki suatu kepribadian yang unik. Misalnya masyarakat Indonesia khususnya daerah Jawa. Sebagian besar mereka bertutur kata dengan lembut dan sopan. Dan terdapat beberapa aturan atau larangan yang tidak boleh dilakukan menurut versi orang dulu yang sebenarnya menurut orang Jawa itu suatu nasihat yang membangun. Misalnya tidak boleh duduk di depan pintu. Hal tersebut merupakan ciri khas kepribadian yang unik. Bangsa timur juga erat kaitannya dengan rasa sosialisasi dan rasa solidaritas yang tinggi. Misalnya saling tolong menolong dan bergotong royong yang dilakukan bersama-sama. Hal tersebut merupakan suatu sikap yang bertujuan untuk mempererat tali persaudaraan bagi bangsa timur.

CONTOH KASUS

Dimasa sekarang ini banyak sekali budaya-budaya kita yang mulai menghilang sedikit demi sedikit. Hal ini sangatlah berkaitan erat dngan masuknya budaya-budaya asing ke dalam budaya kita. Sebagai contoh budaya dalam tata cara berpakaian. Dulu, budaya kita sangatlah mementingkan tata cara berpakaian yang sopan dan tertutup. Akan tetapi akibat masuknya budaya luar mengakibatkan budaya asli kita berubah. Sekarang berpakaian yang membuka aurat serasa sudah menjadi kebiasaan yang sudah melekat erat didalam masyarakat kita.

            Jenis-jenis makanan yang kita konsumsi juga mulai terpengaruh budaya luar. Masyarakat sekarang lebih memilih makanan-makanan yang berasal dari luar seperti makanan cepat saji atau junk food. Masyarakat menganggap makanan-makanan tersebut lebih higinis, modern dan praktis. Tanpa kita sadari makanan-makanan tersebut juga telah menjadi menu keseharian dalam kehidupan kita. Hal ini mengakibatkan makin langkanya berbagai jenis makanan tradisional. Bila hal ini terus terjadi maka tak dapat dihindarkan bahwa anak cucu kita kelak tidak tahu akan jenis-jenis makanan tradisional yang berasal dari daerah asal mereka.

TANGGAPAN KASUS

            Masuknya budaya barat di Indonesia menurut saya merupakan suatu masalah yang perlu dicermati bersama karena menyebabkan perubahan terhadap masyarakat Indonesia. Dan apabila warisan kepribadian bangsa yang telah menjadi ciri khas bangsa Indonesia  tidak dilestarikan maka sesungguhnya akan memberikan suatu perubahan yang signifikan dalam kehidupan bangsa Indonesia, sehingga apa yang menjadi keunikan bangsa Indonesia akan tertelan secara perlahan-lahan oleh budaya asing terutama budaya barat dan tidak menjadikan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang memiliki kepribadian bangsa yang berbeda.

            Tugas utama yang harus kita benahi adalah bagaimana mempertahankan, melestarikan, menjaga, serta mewarisi budaya lokal dengan sebaik-baiknya agar dapat memperkokoh budaya bangsa yang akan megharumkan nama Indonesia. Dan mengambil hal positif dari budaya asing yang memasuki budaya kita tanpa melupakan budaya asli Indonesia.