PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Pengertian
budaya secara umum adalah hasil cipta, rasa dan karsa manusia dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya yang kompleks yang mencakup pengetahuan, keyakinan,
seni, susila, hukum adat dan setiap kecakapan, dan kebiasaan. Sedangkan
menurut definisi Koentjaraningrat yang mengatakan bahwa
pengertian kebudayaan adalah keseluruhan manusia dari kelakuan dan hasil yang
harus didapatkannya dengan belajar dan semua itu tersusun dalam kehidupan
masyarakat. Karya masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan
atau kebudayaan jasmaniah (material culture) yang diperlukan oleh manusia untuk
menguasai alam sekitarnya agar kekuatan serta hasilnya dapat diabdikan untuk
keperluan masyarakat.
UNSUR-UNSUR
KEBUDAYAAN
1. Sistem
Religi (sistem kepercayaan).
Merupakan
produk manusia sebagai homo
religieus. Manusia yang memiliki kecerdasan
pikiran dan perasaan luhur, tanggap bahwa di atas
kekuatan dirinya terdapat kekuatan lain yang maha besar.
Karena itu manusia takut, sehingga menyembahnya dan
lahirlah kepercayaan yang sekarang menjadi
agama.
2. Sistem
Organisasi Kemasyarakatan.
Merupakan
produk dari manusia sebagai homo socius. Manusia sadar bahwa tubuhnya lemah,
namun memiliki akal, maka disusunlah organisasi kemasyarakatan dimana
manusia bekerja sama untuk meningkatkan
kesejahteraan hidupnya.
3. Sistem
Pengetahuan.
Merupakan
produk manusia sebagai homo sapiens.
Pengetahuan dapat diperoleh dari pemikiran sendiri,
disamping itu didapat juga dari orang lain. Kemampuan manusia
mengingat- ingat apa yang telah diketahui
kemudian menyampaikannya kepada orang lain melalui
bahasa. menyebabkan pengetahuan menyebar luas.
Lebih-lebih bila pengetahuan itu dibukukan, maka
penyebarannya dapat dilakukan dari satu generasi ke
generasi berikutnya.
4. Sistem Mata
Pencaharian Hidup dan Sistem-Sistem Ekonomi.
Merupakan
produk manusia sebagai homo economicus menjadikan tingkat kehidupan
manusia secara umum terus meningkat,
5. Sistem
Teknologi dan Peralatan.
Merupakan
produk dari manusia sebagai homo faber. Bersumber dari pemikiranya
yang cerdas dan dibantu dengan
tangannya yang dapat memegang
sesuatu dengan erat,manusia dapat membuat dan
mempergunakan alat. Dengan alat-alat ciptaannya itulah
manusia dapat lebih mampu meneukupi
kebutuhannya daripada binatang
6. Bahasa.
Merupakan
produk dari manusia sebagai homo longuens.
Bahasa manusia pada mulanya diwujudkan dalam
bentuk tanda (kode) yang kemudian disempumakan dalam bentuk
bahasa lisan, dan akhimya menjadi bentuk bahasa
tulisan.
7. Kesenian.
Merupakan
hasil dari manusia sebagai homo
aestetieus. Setelah manusia dapat mencukupi
kebutuhan fisiknya, maka dibutuhkan kebutuhan psikisnya
untuk dipuaskan. Manusia bukan lagi semata-mata
memenuhi kebutuhan isi perut saja, mereka juga perlu
pandangan mata yang indah, suara yang merdu, yang
semuanya dapat dipenuhi melalui kesenian.
WUJUD-WUJUD
KEBUDAYAAN
Menurut J.J.
Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan
artefak.
- Gagasan
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut. - Aktivitas
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan. - Artefak
Artefak adalah wujud kebudayaan fisikyang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan.
ORIENTASI
NILAI BUDAYA
Menurut C.Kluckhon dalam karyanya Variation in
Value Orientation (1961), sistem nilai budaya dalam semua kebudayaan di dunia
universal memiliki 5 masalah pokok kehidupan manusia yaitu:
1.Hakekat Hidup manusia
Hakekat
hidup untuk setiap kebudayaan berbeda secara ekstem : ada yang berusaha
memadamkan hidup, adapula dengan pola-pola kelakuan tertentu menganggap hidup
sebagai suatu hal yang baik.
2.Hakekat Karya Manusia
Setiap
budaya hakekatnya berbeda-beda, diantaeanya da yang beranggapan bahwa kerya
bertujuan untuk hidup, karya memeberikan kehormatan dan tahta, karya merupakan
gerak hidup untuk menambah karya lagi.
3.Hakekat Waktu Manusia
Hakekat
waktu untuk setiap kebudayaan berbeda; ada yang berpandangan mementingkan
orientasi masa lampau, ada yang berorientasi pada masa kini, ada pula yang masa
depan.
4.Hakekat alam manusia
Ada
kebudayaan yang menganggap manusia harus mengxploitasi alam dan memanfaatkan
alam sebaik mungkin. Ada juga yang menganggap manusia harus selaras dengan alam
dan menyerah pada alam.
5.Hakekat hubungan Manusia
Dalam
hal ini da yang mementingkan hubungan manusia dengan manusia, adpula yang
berpandangan individualis.
PERUBAHAN
KEBUDAYAAN
Perubahan kebudayaan
dalam masyarakat yaitu: gejala perubahan pola hidup, kebiasaan dan struktur
sosial dalam masyarakat yang disebabkan oleh beberapa faktor. Perubahan
kebudayaan ini merupakan hal alami yang terjadi di masyarakat dikarenakan sifat
alami manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan. Menurut Hirschman,
kebosanan manusia sebenarnya merupakan penyebab dari perubahan.
Seperti yang telah
disebutkan di atas, perubahan jumlah penduduk merupakan salah satu penyebab
perubahan kebudayaan secara intern, baik itu dikarenakan kelahiran, kematian
ataupun perpindahan (migrasi). Perpindahan penduduk merupakan salah satu
penyebab yang patut diperhitungkan. Biasanya masyarakat pendatang cenderung
membawa kebudayaan asalnya. Hal ini menyebabkan terjadinya pergeseran
kebudayaan masyarakat asal dan terjadi pembauran kebudayaan. Hal ini diperkuat
jika kebudayaan yang dibawa tampak lebih modern dan lebih menarik.
KAITAN
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu
ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan
yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya
secara turun menurun. Budaya tercipta dari kegiatan sehari hari dan juga dari
kejadian – kejadian yang sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa. Budaya tercipta atau terwujud
merupakan hasil dari interaksi antara manusia dengan segala isi yang ada di
alam raya ini. Manusia di ciptakan oleh tuhan dengan dibekali oleh akal pikiran
sehingga mampu untuk berkarya di muka bumi ini dan secara hakikatnya menjadi
khalifah di muka bumi ini. Disamping itu manusia juga memiliki akal,
intelegensia, intuisi, perasaan, emosi, kemauan, fantasi dan perilaku. Dengan
semua kemampuan yang dimiliki oleh manusia maka manusia bisa menciptakan
kebudayaan. Ada hubungan dialektika antara manusia dan kebudayaan. Kebudayaan
adalah produk manusia, namun manusia itu sendiri adalah produk kebudayaan.
Dengan kata lain, kebudayaan ada karena manusia yang menciptakannya dan manusia
dapat hidup ditengah kebudayaan yang diciptakannya. Kebudayaan akan terus hidup
manakala ada manusia sebagai pendudukungnya Manusia
CONTOH KASUS
Contoh kasus penyebab perubahan kebudayaan secara
eksternal adalah masuknya kebudayaan barat ke Indonesia dengan sangat mudah
seperti perayaan Valentine, April mop, dan Halloween . Media masa, merupakan
salah satu sarana utama masuknya kebudayaan tersebut dan berbaur dengan
kebudayaan kita. Sebagian besar masyarakat Indonesia saat ini selalu merayakan
Valentine sebagai hari kasih sayang, tanpa mengetahui asal muasal dan tujuan
kebudayaan tersebut. Pada umumnya mereka hanya menirukan kebiasaan yang dilakukan
masyarakat barat untuk memberikan kado, tanda kasih sayang ke orang – orang
spesial seperti yang dilakukan di film, televisi ataupu di artikel – artikel
majalah. Hal ini sangat mengubah kebiasaan masyarakat kita. Buktinya setiap
bulan Februari seluruh pusat perbelanjaan di Indonesia selalu dipenuhi oleh
pernak pernik Valentine, setiap stasiun televisi menyiarkan berbagai film
romantis, dll. Akan tetapi, kebudayaan tersebut juga memberikan dampak negative
untuk masyarakat Indonesia. Terbukti dengan banyaknya remaja di tangkap saat
merayakan Valentine dengan minuman keras dan seks bebas
Masyarakat pada umumnya memang cenderung untuk
menirukan hal – hal baru yang dianggap canggih, menarik dan menyenangkan, tanpa
memikirkan dampaknya. Hal ini sudah sepatutnya diwapadai. Seiring dengan
perkembangan teknologi dan komunikasi yang memudahkan setiap orang
berkomunikasi dengan orang lain antar daerah, antar pulau, antar negara bahkan
antar benua tidak menutup kemungkinan masuknya kebudayaan – kebudayaan asing
kedalam masyarakat tersebut dan berbaur. Ditambah pula kesadaran generasi muda
untuk mempertahankan kebudayaan asli yang semakin menurun memungkinkan
hilangnya kebudayaan asli dari setiap masyarakat, khususnya masyarakat
Indonesia. Hal ini menuntut kepedulian dan perhatian lebih lanjut agar
masyarakat Indonesia dapat mempertahankan kebudayaan – kebudayaan positif yang
merupakan ciri khas bangsa Indonesia di masa – masa mendatang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar